Sir This Is A Cutthroat Fashion

Di antara gemuruh hujan dan hiruk-pikuk gitar yang berantakan, muncul sebuah film aneh - entah itu jalan dengan hantu-hantu, atau mimpi-mimpi di ambang insomnia. Kata-kata terputus-putus: “ambil anak itu”, “kemas air matamu”, “aku tidak ingin bangun”. Semuanya seolah-olah diucapkan setengah detik lebih lambat dari yang seharusnya, dan karena itu terasa lebih mengkhawatirkan.

Musiknya kadang berbisik, kadang menekan dengan panas, dan dalam panas ini yang terdengar bukanlah musim panas, melainkan demam. Tidak jelas di mana ujungnya, di mana awalnya, tetapi satu hal yang jelas: ini adalah soundtrack untuk malam di mana setiap “maaf” terdengar seperti kata terakhir.