Deskripsi
Kedengarannya seperti pengakuan seseorang yang terlalu lama menatap dinding abu-abu dan tiba-tiba teringat: keindahan sebenarnya ada. Hanya saja ingatan tentang hal itu telah terhapus seperti kapur di papan tulis sekolah. Apakah perlu belajar kembali untuk percaya bahwa dunia tidak hanya bisa suram dan hancur?
Kata-katanya penuh kelelahan, tetapi lebih dari itu, penuh dengan keteguhan hati yang tenang. Seolah-olah ada pertarungan batin: apakah semua ini akan bertahan melalui perubahan atau hancur berantakan oleh angin pertama yang bertiup? Dan pada saat yang sama, di antara baris-barisnya terasa kebiasaan aneh terhadap rasa sakit, jalanan yang dingin, dan “tubuh-tubuh kosong” di sepanjang jalan. Begitu terbiasa, sehingga hampir tidak terasa lagi.
Tetapi di atas semua itu terdengar refrein utama - keinginan akan keindahan. Hampir seperti anak-anak, sedikit putus asa, tetapi karena itu hidup. Dan justru hal itulah yang membuat lagu ini tidak tanpa harapan, melainkan lebih mirip pagi pertama setelah malam yang panjang tanpa tidur: masih gelap, tetapi di suatu tempat di depan, cahaya mulai menembus.
Lirik dan terjemahan
— Jika bahasa yang dipilih tidak tersedia untuk video, YouTube akan mengaktifkan trek subtitle yang tersedia atau subtitle otomatis (jika ada). Pilihan juga bisa bergantung pada pengaturan pengguna.
— Jika muncul pesan “Video tidak tersedia”, menonton video dengan lirik hanya bisa dilakukan dengan membukanya langsung di YouTube.