Hangimiz

Lagu ini terdengar seperti percakapan sebelum perpisahan, ketika kata-kata tidak lagi bisa menyelamatkan, tetapi masih dibutuhkan agar tidak tenggelam dalam keheningan. Cinta di sini tidak menghilang secara tiba-tiba - cinta semakin menipis, meninggalkan dua orang berdiri berhadapan, seolah-olah di depan cermin yang memantulkan ketakutan untuk tetap sendirian.

Musik perlahan-lahan merapikan perasaan-perasaan ini, mengubahnya menjadi pengakuan yang rapuh: sulit untuk pergi, sulit untuk tetap tinggal, dan lebih sulit lagi untuk tidak kehilangan bagian dari diri yang pernah diberikan kepada orang lain. Tidak ada akhir yang dramatis di dalamnya - hanya kerentanan yang jujur, telanjang sampai ke saraf, dan kelembutan yang masih bertahan, bahkan ketika semua yang lain sudah runtuh.