SIDELINE

Malam di sini berbau asap dan alkohol manis, sementara musik mengalun begitu lambat, seperti obrolan “tanpa arti” di balkon menjelang pagi. Semuanya indah: riasan, lampu, etalase, jendela kaca berwarna, di baliknya tersembunyi pikiran-pikiran. Namun, di balik gambaran yang mengkilap ini terdengar sedikit kerinduan - hati sepertinya utuh, tetapi dengan noda yang tidak bisa dibersihkan.

Setiap bait bergoyang seperti percakapan yang terputus-putus: isyarat, bayangan frasa, pengakuan tersembunyi. Ingin menari dan melupakan, tetapi setiap gerakan meninggalkan rasa yang tak terucapkan. Lagu ini seperti malam di klub, di mana musik lebih keras daripada perasaan, tetapi satu pikiran tetap meresap - seseorang sangat dirindukan.