Good Liar

Bendera merah berkibar tepat di depan mata, tetapi entah mengapa selalu lebih nyaman menganggapnya sebagai hiasan. Sampai saat kilatan layar di malam hari dan janji-janji manis mulai terasa seperti racun murni. Saat itu, tidak ada lagi ruang untuk keraguan - yang tersisa hanyalah membanting pintu dengan keras dan membakar jembatan sehingga apinya terlihat bahkan dari seberang lautan.

Tidak ada tempat untuk belas kasihan di sini: alih-alih air mata, ada “la-la-la” yang sarkastis, alih-alih permohonan, ada ejekan yang kurang ajar. Lagu-lagu membalas dendam lebih baik daripada piring yang pecah, dan karaoke berubah menjadi pengadilan juri. Kebohongan, tentu saja, indah, bahkan berbakat, tetapi terlalu manis untuk terus dipercaya.

Musiknya memukul dengan keras dan jelas, seperti tamparan di depan umum. Dan dalam kejujuran yang kejam ini ada pembebasan: dari “pembohong yang baik” hanya tersisa refrein dan abu.