Stellar Days

Setelah bel berbunyi, selalu ada momen di mana hati ingin berlari lebih cepat dari kaki, hanya untuk bisa sampai ke orang yang bersinar lebih terang dari lampu jalan mana pun. Sebuah kesibukan yang lucu, yang dengan canggung menyembunyikan perasaan yang sebenarnya: seolah-olah hanya sentuhan bahu yang tidak disengaja, tetapi kulit terasa terbakar seperti terkena sinar matahari.

Dunia di sekitar menjadi kosmos: sepeda berubah menjadi roket, halaman sekolah menjadi orbit, dan “suka” yang malu-malu dari seseorang terdengar lebih keras dari sinyal radio mana pun. Ingin menggabungkan bintang-bintang yang jauh menjadi satu gambar, seolah-olah dengan begitu masa depan dan masa kini dapat dihubungkan.

Dan semua ini bersinar begitu indah hingga keraguan pun memudar. Meskipun tidak mungkin mengejar cahaya, tangan tetap terulur ke arahnya - seolah-olah menjanjikan bahwa di depan ada “stellar days” yang tak berujung.