Deskripsi
Awalnya, semuanya terdengar seperti kronik kehancuran - cinta retak, senyuman memudar, hati berubah menjadi gudang puing-puing. Adegan itu seolah-olah diambil dari poster teater tua: bukan drama, melainkan vodevil yang melelahkan, di mana para aktor lupa dialog dan peran mereka. Namun, alih-alih akhir yang tragis, tiba-tiba muncul rasa ringan yang aneh - seperti setelah hujan malam, ketika udara masih berbau badai, tetapi Anda sudah ingin menghembuskan napas.
Dari kepahitan lahir ritual - menuangkan satu gelas lagi, bersulang untuk kegagalan, dan menertawakan kepahlawanan naif Anda sendiri. Lagu ini mengubah rasa sakit menjadi toast bersama: untuk kesalahan, untuk kegagalan, untuk fakta bahwa bahkan taman yang paling suram pun suatu hari akan tumbuh kembali dengan kehidupan baru. Sedih, riuh, membebaskan - seperti merayakan kebebasan di atas reruntuhan ilusi kita sendiri.
Lirik dan terjemahan
— Jika bahasa yang dipilih tidak tersedia untuk video, YouTube akan mengaktifkan trek subtitle yang tersedia atau subtitle otomatis (jika ada). Pilihan juga bisa bergantung pada pengaturan pengguna.
— Jika muncul pesan “Video tidak tersedia”, menonton video dengan lirik hanya bisa dilakukan dengan membukanya langsung di YouTube.