Wati by Night

Sabtu malam - seperti mini-alam semesta yang terbuat dari asap, musik keras, dan upaya untuk bahagia setidaknya sampai pagi. Semua orang tertawa, bernyanyi, dan bercanda, seolah-olah keseimbangan dunia bergantung pada hal itu. Beberapa orang datang hanya untuk melepaskan penat, beberapa untuk membuktikan bahwa mereka masih hidup, ada yang datang secara kebetulan. Dan sementara lampu berputar di langit-langit, gelas seseorang sudah tergelincir di lantai, dan di sudut ruangan dimulai pertengkaran “tentang apa-apa”, yang tetap akan berakhir dengan keributan. Semuanya sesuai pola, tetapi justru di sinilah letak keajaibannya - dalam kegilaan yang berulang, di mana setiap orang berharap bahwa kali ini malam akan lebih baik.