Deskripsi
Seolah-olah kota malam itu sendiri yang berbicara - dengan nada sombong, percaya diri, dan sedikit lelah. Di sini terdengar gemerincing rantai, lampu berkedip-kedip, dan di balik semua itu - kegelisahan, kebiasaan untuk selalu waspada, dan rasa syukur yang tenang kepada mereka yang pernah memberikan sepotong roti. Setiap kata - jalanan, tempat cinta dan bahaya telah lama hidup berdampingan.
Iramanya kasar, seperti aspal setelah hujan: kadang menghantam pelipis, kadang berayun mengikuti detak jantung. Di antara baris-barisnya ada pilihan yang akrab bagi setiap orang yang bertahan hidup, bukan sekadar hidup: tetap menjadi manusia atau berubah menjadi legenda lingkungan. Suara ini mengandung segalanya - dinginnya “zaman es” di leher, dan kehangatan bahu seorang teman. Campuran antara kebanggaan jalanan dan kerentanan pribadi - ketika hidup bukanlah lagu, tetapi tetap terdengar.
Lirik dan terjemahan
— Jika bahasa yang dipilih tidak tersedia untuk video, YouTube akan mengaktifkan trek subtitle yang tersedia atau subtitle otomatis (jika ada). Pilihan juga bisa bergantung pada pengaturan pengguna.
— Jika muncul pesan “Video tidak tersedia”, menonton video dengan lirik hanya bisa dilakukan dengan membukanya langsung di YouTube.