MOJE BIAŁASY

Kilauan tumit, tawa yang nyaring, aroma parfum mahal - dan di balik semua itu, kelelahan. Kelelahan yang tidak bisa disembunyikan bahkan di balik riasan tebal. Dia - dalam pelindung keberanian dan penyamaran, dengan kebiasaan berbicara dengan kasar agar tidak mendengar rasa sakitnya sendiri. Dia - cantik, dengan hati yang hancur, yang tidak lagi percaya bahwa pagi bisa dimulai selain dengan rasa sakit hati.

Tetapi ketika irama musik dimulai, semuanya menjadi pada tempatnya: di sekitarnya ada orang-orang yang tidak bertanya “apa kabar”, karena mereka sudah tahu jawabannya. Di sini tidak diperlukan alasan dan kelembutan - hanya kode kehormatan, sedikit fleksibilitas, dan tepukan tangan saat bertemu. Dunia mungkin sedang hancur, tetapi selama orang-orang terdekat ada di sini, semuanya tetap stabil.