X

Terkadang kita harus mengakui: tidak setiap cerita harus memiliki akhir yang bahagia. Beberapa berakhir dengan teriakan “cukup sudah” dan bisikan “syukurlah”. Ini bukan tentang drama, tetapi tentang pembebasan - ketika air mata digantikan oleh kekosongan yang nyaring, dan rasa sakit hati digantikan oleh perasaan ringan yang aneh dan hampir memabukkan.

Suara itu bukan rasa sakit, tapi kejernihan. Ritme itu adalah langkah mundur, percaya diri, dan bahkan sedikit berani. Ini seperti menghapus nomor, mematikan notifikasi, dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama mendengar napas sendiri. Dan di suatu tempat dalam suara itu ada awal yang baru, tanpa “kita”, tapi dengan diri sendiri.