大阪LOVER

Kota tempat cinta berbicara dengan aksen - sedikit lebih kasar, sedikit lebih hangat dari biasanya. Di sini, bahkan pengakuan pun terdengar santai: seolah-olah hanya bercanda, tapi di dalam semuanya sungguh-sungguh. Dalam kata-kata ini ada kelembutan sehari-hari: kereta yang terlambat, minuman bersoda dari mesin penjual otomatis, "ya" yang sudah biasa alih-alih "aku mencintaimu". Semuanya tampak sederhana, tapi memang begitulah jadinya ketika perasaan tidak membutuhkan kembang api - cukup dengan lampu lalu lintas yang bergerak lambat di jalan raya dan dua orang yang bertemu kembali di pintu keluar stasiun. Cinta yang seperti Osaka sendiri: bising, keras kepala, sedikit menusuk, tapi tetap unik. Wanita yang membuat orang kembali lagi dan lagi - bahkan jika mereka bersumpah itu terakhir kalinya.