We Don't Talk Anymore

Dulu, percakapan mengalir dengan mudah - seperti pesan yang dikirim tanpa pemeriksaan ejaan. Kini keheningan di antara dua telepon berdering lebih keras daripada nada dering apa pun. Jari-jari ingat cara menekan nomor, tapi sayang, ingatan hati tidak bisa dihapus dengan usapan. Semua "apa kabar?" dan tawa atas hal-hal sepele itu tiba-tiba menjadi kemewahan. Hanya hantu-hantu yang familiar yang tersisa - melodi notifikasi, pikiran tentang dengan siapa meme-meme konyol itu sekarang dibagikan. Dan ya, tentu saja, sama sekali tidak ingin tahu gaun apa, tangan apa, kata-kata apa yang ada di dekatnya sekarang. Tapi pikiran tetap datang - seperti spam yang tidak bisa dihentikan. Lagu ini berbau obrolan lama, di mana pesan terakhir menggantung dengan "dilihat" yang menyedihkan. Seolah-olah seseorang mematikan suara kenangan - dan mereka tetap terus diputar.