Sin un buen final

Ada ketenangan khusus dalam beberapa cerita - bukan ketenangan yang datang dengan kebijaksanaan, tetapi ketenangan yang tersisa setelah semua badai. Ketika di dalam sudah tidak ada lagi teriakan, hanya suara deburan ombak yang lemah: kebiasaan untuk mengingat dan melepaskan secara bersamaan. Di sini napas tersengal bukan karena sakit, melainkan karena kenangan, terlalu akrab untuk tidak dirasakan. Setiap baris seperti langkah di kota yang sudah dikenal, di mana semuanya sedikit berbeda: cahaya yang sama, jalan yang sama, tetapi semuanya sudah bukan milikmu lagi. Suaranya bergetar, seolah meminta maaf kepada udara itu sendiri. Tapi bukan untuk cinta - untuk sisa-sisanya, yang masih keras kepala hidup di bawah kulit. Dan meskipun tidak ada lagi yang tersisa selain kenangan dan frasa yang tak terucapkan, di dalam tetap terdengar "mungkin akan berbeda" - seperti pengakuan lirih bahwa "hampir" apa pun juga bisa menjadi akhir yang indah.