Deskripsi
Duka, ternyata, bukan badai - melainkan lebih seperti angin yang bertiup ke mana pun ia mau. Awalnya menjatuhkan, lalu tiba-tiba mengajari untuk bernapas lebih teratur. Di sini tidak menangis di bantal - di sini mereka menanam kebun dari ingatan, menyiraminya dengan rasa terima kasih, dan menunggu sesuatu yang hangat tumbuh dari tempat terdingin di dalam. Rasa sakit tidak disembunyikan, melainkan diubah menjadi musik, menjadi cahaya, menjadi "terima kasih" yang lirih bagi mereka yang sudah tidak ada lagi di sisi kita. Dan sepertinya kehilangan tidak mencuri cinta - itu hanya membuatnya abadi, dalam setiap napas, dalam setiap nada, dalam kata-kata: "Terpujilah Tuhan, jiwaku."
Lirik dan terjemahan
— Jika bahasa yang dipilih tidak tersedia untuk video, YouTube akan mengaktifkan trek subtitle yang tersedia atau subtitle otomatis (jika ada). Pilihan juga bisa bergantung pada pengaturan pengguna.
— Jika muncul pesan “Video tidak tersedia”, menonton video dengan lirik hanya bisa dilakukan dengan membukanya langsung di YouTube.