Antara Ada dan Tiada

Terkadang cinta itu seperti Wi-Fi yang buruk: sinyalnya sepertinya ada, tapi tidak bisa terhubung. Hati yakin bahwa di suatu tempat di dekatnya ada frekuensi yang tepat, padahal kenyataannya hanya ada gangguan dan gema dari harapan sendiri. Semuanya sepertinya ada - kehangatan, cahaya, gambar - tapi tidak bisa disentuh. Hanya bermimpi, bodoh dan keras kepala, sampai akal sehat mematikan suara dan berkata: "Cukup." Dan di kepala tetap terngiang melodi tentang seseorang yang "berada di antara ada dan tidak ada". Dan bahkan jika sudah seribu kali diputuskan untuk melepaskan, semuanya terulang lagi - seperti piringan hitam yang macet, di mana kesedihan terdengar sangat indah.