Deskripsi
Sepertinya alam semesta itu sendiri menahan napas - bintang-bintang jatuh satu per satu, dan setiap keinginan masih terdengar sama: "kembalilah". Langit kosong, tapi hati tidak. Ia terus berdebat dengan akal, seolah-olah tidak mendengar berita tentang perpisahan. Angin membawa sisa-sisa janji lama, dan bahkan keheningan pun hafal nama yang tak berani diucapkan dengan lantang. Air mata menjadi satu-satunya teman bicara malam, dan cukup untuk menyalakan bintang-bintang baru. Yang tersisa hanyalah kebiasaan menunggu, seolah-olah sihir kembalinya bergantung pada kesabaran. Ada sesuatu yang hampir indah dalam kesedihan ini: cahaya lentera yang lembut, aroma hujan, dan harapan yang tak kenal menyerah, meskipun seharusnya sudah lama tertidur.
Lirik dan terjemahan
— Jika bahasa yang dipilih tidak tersedia untuk video, YouTube akan mengaktifkan trek subtitle yang tersedia atau subtitle otomatis (jika ada). Pilihan juga bisa bergantung pada pengaturan pengguna.
— Jika muncul pesan “Video tidak tersedia”, menonton video dengan lirik hanya bisa dilakukan dengan membukanya langsung di YouTube.