infinite source

Adegan itu selalu terasa abadi, dan tepuk tangan seolah tak berujung. Namun, tiba saatnya ketika sorotan lampu panggung meredup sebagai tanda perpisahan, dan gelas-gelas diangkat bukan untuk masa depan, melainkan untuk apa yang telah berhasil dijalani dan dinyanyikan. Dalam “kali terakhir” yang rapuh ini, ribuan malam, ribuan impian, dan kebahagiaan yang lelah karena cinta yang dikejar akhirnya tercapai bercampur aduk. Napas - dan membungkuk, yang terakhir, yang paling keras. Dan selanjutnya - hanya keheningan, di mana suara seseorang akan terus bergema dan “bravo” orang asing akan terus bergema di udara.

sutradara GREATWORK