Rulon

Moskwa malam hari melalui kaca gelap: truk hitam, lampu berkedip di kejauhan, dan bass yang terdengar seperti jantung yang tak pernah bisa berdetak dengan teratur. Semuanya terlihat sekaligus - gulungan uang kertas, hoodie Hugo yang mengkilap, kartu di atas meja seperti takdir kecil, dan perasaan bahwa setiap pemberhentian hanyalah satu baris lagi dalam buku harian tanpa tanda tangan penulis.

Tarian seperti kesepakatan: “putar” kata musik, dan tubuh merespons sesuai instruksi - setengah jam kesenangan, lalu “rapikan” - dan kembali ke jalan. Tidak ada romantisme dalam arti klasik di sini, hanya ada campuran nafsu dan perhitungan, ironi lembut dari takdir, yang menempatkan kekosongan di kursi depan, dan di belakang - dua “bintang” untuk setiap orang.

Di cermin - anjing, di jam - jam kedua, di hati - komet: cerah, cepat, dan berbahaya menyenangkan. Adegan ini berbau bensin, kulit, dan abu kebiasaan; di mana kehormatan diukur dengan kacamata dan syal, dan ketenangan hanya ada di foto-foto di ponsel. Sedikit menyedihkan? Mungkin. Tapi entah mengapa terasa hangat - seperti rokok malam yang masih menemani.