Sadrah

Terkadang kekalahan terdengar lebih indah daripada kemenangan. Terutama ketika dalam suaranya tidak ada kemarahan, melainkan kepasrahan yang lelah - itulah saat ketika hati masih sakit, tetapi tangan sudah menyerah. Semuanya adil: mahkota sudah dilepas, gelas berdentang, ada yang merayakan, ada yang hanya menghela napas. Tidak ada adegan, tidak ada drama - hanya pengakuan tenang bahwa kali ini kebahagiaan memilih arah yang salah. Biar saja. Ada kebebasan aneh dalam kekalahan - akhirnya tidak perlu menjadi bijak, kuat, atau "benar". Anda bisa menjadi seseorang yang bertahan, bahkan ketika terjatuh. Penulis Skenario: Moh Bonix Nurvega, Arif Ismail, Ari Pribadi, Muhammad Mirza A. Aransemen String: Ivan Popov Aransemen Paduan Suara: Langen Dumadi Mixing/Mastering: Dimas Pradipta/ Sum It! Studio Mixing/Mastering Dolby Atmos: Rizky Wahyudi/JagaSvara Genre: Emo, Alternative Rock, Pop Rock Sutradara: Mizam Fadilah Ananda Pemeran: Tubagus Ali sebagai Rana dan Hasyakila Kusumawardhani sebagai Sera Produser: Maulana Theo Penulis Skenario: Vidya Arifianty Penata Kamera: Aditya Demapratama Produser Lini: Kadek D Prasetya Kamajaya Koordinator Produksi: Burki Rizki Rahmatullo Asisten Produser: Aguzto Koordinator Bakat: Muhammad Yusuf Ichsan Asisten Kamera 1: Jalu Wisesa Master: Lutfi Ayox Bestboy Electric: Muhammad Rido, Rafi Sulaiman, Umar Penata Artistik: Sofyan "Bedil" Hadi Penata Rias: Vera Vati Penata Rambut: Maya Penata Busana: Titin Saputri Asisten Busana: Zulia Nur Janna Editor Offline: Jalu Wisesa Penata Warna: Yonatan "Azor" Kristy.