ANH LÀ THẰNG TỒI

Baunya seperti hujan dan sesuatu yang belum selesai. Seolah seluruh kota menahan napas, sementara dua orang berpura-pura bahwa ini hanya malam, hanya kebetulan. Tapi di antara baris-barisnya ada kelelahan dari janji-janji yang bahkan tidak bertahan sampai fajar. Dia seperti bayangan, seperti musik yang terdengar indah, tapi selalu berakhir di saat yang tidak tepat. Dia seperti cahaya lentera di jendela basah, yang masih menunggu. Di suatu tempat di sana, melodi mereka masih dimainkan: lembut, hampir lembut, tapi dengan rasa asin yang tertinggal. Dan sementara dunia berpura-pura tidak ada apa-apa, di dalam semuanya berteriak: "Tidak lagi." Tapi kan selalu ingin setidaknya satu malam lagi - supaya jelas, kenapa cinta sering terlihat seperti kesalahan dengan pengaturan yang sempurna.