Partycrasher

Pesta sepertinya ramai, tetapi percikan yang sesungguhnya tidak ada di speaker, melainkan di tatapan mata yang melintasi ruangan. Ketika kata-kata terhenti di udara, dan seluruh komunikasi bermuara pada “aku melihatmu, tetapi tidak akan mendekat”. Kamu berdiri di dekat dinding, berpura-pura hanya menikmati suasana, tetapi hatimu sudah berlari maraton.

Paradoksnya: kerumunan orang mengajak untuk bersenang-senang, tetapi inti ceritanya adalah tarian mata yang tenang ini, yang tidak akan pernah menjadi lebih dekat. Seolah-olah setiap orang di sini memiliki perannya masing-masing, dan seseorang mendapatkan citra hantu yang tak terjangkau dalam cahaya bola disko.