Stand by me, Stand by you.

Semuanya dibangun di atas kesederhanaan yang menghangatkan hati: hari-hari biasa, gerakan-gerakan yang sudah biasa, bahkan pertengkaran kecil - dan tetap saja setiap momen terasa seperti bukti bahwa orang yang tepat ada di sampingmu. Sebuah “pis-sign” ringan saat perpisahan berubah menjadi mantra yang lebih kuat dari kata “aku mencintaimu”, dan pujian yang tidak disengaja menjadi bahan bakar untuk seumur hidup.

Ceritanya disajikan hampir seperti dongeng: pahlawan yang canggung dan putri yang hiperaktif, pertemuan dari “7,5 miliar untuk satu”, ciuman, keluarga, usia tua... ya, klise, ya, dangkal, tetapi justru karena itulah yang menyentuh. Karena pada akhirnya kebahagiaan tidak terletak pada alur cerita yang tidak biasa, tetapi pada kata-kata yang paling dapat diprediksi, yang diucapkan sedemikian rupa sehingga Anda mempercayainya.