CAROLINE

Kota ini ramai, dan di antara bait-bait lagu dan notifikasi dari Tinder, tercipta semesta kecilnya sendiri - dari lampu studio, aspal basah, dan tawa Karolina. Di sini, cinta berbau etanol dan Dior, dan kebahagiaan tidak diukur dengan suka, tetapi dengan jumlah refrain yang dijalani bersama. Musik menjadi pekerjaan, hubungan, dan rumah pada saat yang sama - semacam kontrak, di mana alih-alih tanda tangan, ada beat.

Panggung, asap, platinum di dinding - semuanya berkilau, tetapi tidak menyilaukan. Hanya dua bagian dunia yang menari di bawah hujan, seolah-olah hidup adalah klip abadi tanpa pengulangan. Dan biarlah ada yang mencari makna, ada yang mencari penghasilan, di sini hanya ada satu: bersuara selama jantung masih berdetak dan lampu studio masih menyala.