春雷

Cinta terkadang tidak datang sebagai melodi yang cerah, melainkan sebagai badai berwajah manusia - mata biru, kilat dalam suara, dan keheningan setelah sambaran. Semuanya tampak sederhana: sentuhan, napas, tatapan. Tapi setiap gerakan seolah berjalan di atas kaca tanpa alas kaki. Menakutkan untuk menghancurkan sesuatu yang nyaris tidak seimbang antara mimpi dan rasa sakit. Semuanya dalam perasaan ini - rapuh dan indah sekaligus: rambut hitam dalam gerakan, kulit seperti cahaya di atas salju, kata-kata yang ragu untuk menjadi suara. Dan di suatu tempat antara aroma musim semi dan rasa sakit dari hati yang terlalu hidup, lahir keheningan yang menyerupai pengakuan. Yang sudah semuanya dikatakan. Dan sementara bunga-bunga berputar di udara, seolah-olah dunia itu sendiri hanya lelah dari badai dan memutuskan untuk sedikit berpura-pura lembut. Tapi bahkan setelah tahu bahwa itu ilusi, tetap saja ingin tinggal di dalamnya sedikit lebih lama - sampai akhir, sampai semua badai di dalam mengering.