Brouncha

Dunia di mana beton tidak berbau kelelahan, melainkan kebiasaan. Malam bukan untuk tidur - malam adalah untuk mereka yang masih terhubung, bahkan ketika telepon tidak berbunyi. Tidak ada tempat untuk romantisme di sini, hanya cahaya lampu yang dingin, gemerincing koin, dan sapaan singkat “tusim” sebagai pengganti percakapan. Terlalu bising untuk berpikir, dan terlalu berbahaya untuk merasakan.

Tetapi di balik semua keberanian ini - ada seseorang yang sudah lama tidak memimpikan hal-hal baik. Tawa menjadi kemewahan, kepercayaan menjadi kebodohan, dan tidur menjadi hampir seperti hari raya. Semuanya karena kebiasaan: asap, pelindung, gerakan. Bukan pahlawan, bukan penjahat - hanya seseorang yang hidup mengikuti ritme jalanan, di mana kelembutan tidak bisa bertahan. Namun, di suatu tempat antara “pelindung” dan “Brunja”, kehidupan tetap berjalan - dengan kekuatan yang lelah dan hati yang keras kepala, yang tetap berdetak, apa pun yang terjadi.